Jumat, 05 November 2010

warung unik

PENGGEMAR kuliner Surabaya rasanya belum bisa dikatakan pencinta kuliner jika belum mengunjungi Warung Apung. Warung unik yang berlokasi kawasan Rungkut tersebut memadukan masakan dengan suasana. Seperti apa?

Warung Apung sebenarnya berpusat di Gresik. Namun, saat ini warung tersebut sudah mengembangkan sayap ke Surabaya sebagai salah satu kota wisata kuliner. Pengunjung bisa menikmati hidangan khas sambil menikmati pemandangan alam, gemericik air, dan kolam sebagai pemandangan pertama yang menyambut kedatangan tamu. Rasanya seperti menikmati kuliner di atas air.

Sebagai lokasi kuliner berkonsep alam, warung ini melengkapi sajiannya dengan menu-menu khas, antara lain ayam bakar beraneka rasa yang diolah dengan bumbu tradisional. Minumannya pun tak seperti kebanyakan tempat makan lain. Di warung ini dapat dinikmati es teler dan es beras kencur.

Belum lengkap rasanya jika makan di tempat yang nyaman tanpa alunan suara musik. Warung Apung menyuguhkan alunan musik akustik yang mampu membuat pengunjung betah berlama-lama di sana.

Menurut Asisten Manajer Warung Apung Aryo Bimo, pengelolaan dan pemeliharaan kebersihan kolam besar termasuk susah. Namun, pihaknya tetap berupaya menampilkan konsep utama.

”Dibuatlah kolam kecil-kecilan sehingga pengunjung tetap dapat menikmati suasana mencicipi hidangan dengan nuansa adem,” ujar Aryo Bimo.

Berdiri sejak 2006, Warung Apung ingin memberikan kenyamanan pengunjung yang mencicipi hidangan dengan nuansa adem. Awalnya, yang menjadi tujuan utama pendirian tempat makan ini adalah memberi dedikasi dan apresiasi kepada jagoan-jagoan masak zaman dahulu.

Warung Apung hadir secara konsisten menghidangkan kekuatan cita rasa khas aneka ragam masakan yang tersaji melalui bahan makanan terpilih.

”Racikan dan olahan juru masak profesional serta layanan yang menjamin kepuasan pelanggan dalam kunjungan setiap saat di tempat kami,” ungkap Aryo.

Warung Apung juga memberlakukan sebuah ikon kalimat sebagai penghormatan kepada pelanggan. ”Garansi 100 persen uang Anda kembali jika ada masakan kami yang tidak enak”. Diharapkan dengan ikon ini pengunjung tak merasa bosan untuk datang kembali.

”Dulu memang sempat ada yang memperoleh rasa masakan yang tidak sesuai. Pihak kami pun langsung sigap dan cepat-cepat menggantikan,” ujar Farid Ardiansyah, salah seorang pelayan Warung Apung.
Sumber :(SINDO//tty)


ADA GUDEG ENJOS, AYAM BAKAR ENJOS, BIR JAWA, REMPEYEK BRANTAK MEMANG ENJOS GANDOS RENYAHNYA

Bekasi, kelanakuliner.com
Jalan utama Durenjaya 10 meter dari pintu gerbang timur Perumahan Durenjaya kini ini “hadir warung warung ” makan yang berkonsep lesehan dan saung sekaligus bagi keluarga yang tinggal di daerah sekitar Bekasi Timur. Namun menurut Herlan justru pasar anak muda lah yang sering mengadakan acara kumpul-kumpul seperti buka puasa bersama, reuni sekolah dan halal bil halal di warung makan sederhana yang mampu memuat 40 orang pengunjung ini dalam satu tempat.

Pada saat bulan puasa puasa “kemarin saja sering sekali tempatnya ini Warung Warung ” Makan Makan Enjang Sonten ” dipakai untuk untuk “acara berbuka puasa bersama oleh siswa-siswa sekolah yang ada di wilayah Durenjaya. Mereka umumnya memilih karena pilihan makanan yang cukup beragam dan minuman minuman uniknya Bir Jawa, namun harganya begitu terjangkau dengan dengan uang saku mereka. Secara tidak sadar, Herlan Perisa, merasakan bahwa warungn ya kini semakin menjadi tujuan anak-anak sekolah untuk tempat berkumpul, jelasnya sambil tersenyum dan menawarkan saya untuk menikmati sajian utama khas Warung Makan Enjang Sonten berupa minuman Teh Poci dengan Gula Batu. Hmmmm…. dingin-dingin minum teh hangat manis dari poci memang nyeruput banget alias ENJOS buanget!
Suasana yang terbentuk dari dari desain bangunan bergaya saung semi modern ini ini memang cukup asyik buat nongkrong, terutama anak anak muda yang memang mempertimbangkan lokasi tak jauh dari sekolah sekolah mereka tentunya. Sepertinya target pasar anak sekolah sudah terbentuk di warung usaha warung makan Enjang Sonten, dan sang pemilik pak Heri dan ibu Lani semakin bersemangat melanjutkan usaha warung ini setelah belasan tahun bergelut di bidang usaha catering.
Pak Heri sendiri, ayah dari Herlan, termasuk orang yang gemar berwisata kuliner. Bahkan sempat karena hobinya mencicipi makanan enak, dirinya terkena penyakit stroke. Ajaibnya dia masih punya kesempatan sembuh setelah mencoba berobat kepada Prof Hembing dan juga dokter kepresidenan ahli syaraf.

Soto Campur Tanpa Lemak Pak YWarung Enjang Sonten Durenjaya Bekasi Timur
 


ADA GUDEG ENJOS, AYAM BAKAR ENJOS, BIR JAWA, REMPEYEK BRANTAK MEMANG ENJOS GANDOS RENYAHNYA
 Bekasi, kelanakuliner.com
Jalan utama Durenjaya 10 meter dari pintu gerbang timur Perumahan Durenjaya kini ini “hadir warung warung ” makan yang berkonsep lesehan dan saung sekaligus bagi keluarga yang tinggal di daerah sekitar Bekasi Timur. Namun menurut Herlan justru pasar anak muda lah yang sering mengadakan acara kumpul-kumpul seperti buka puasa bersama, reuni sekolah dan halal bil halal di warung makan sederhana yang mampu memuat 40 orang pengunjung ini dalam satu tempat.
Pada saat bulan puasa puasa “kemarin saja sering sekali tempatnya ini Warung Warung ” Makan Makan Enjang Sonten ” dipakai untuk untuk “acara berbuka puasa bersama oleh siswa-siswa sekolah yang ada di wilayah Durenjaya. Mereka umumnya memilih karena pilihan makanan yang cukup beragam dan minuman minuman uniknya Bir Jawa, namun harganya begitu terjangkau dengan dengan uang saku mereka. Secara tidak sadar, Herlan Perisa, merasakan bahwa warungn ya kini semakin menjadi tujuan anak-anak sekolah untuk tempat berkumpul, jelasnya sambil tersenyum dan menawarkan saya untuk menikmati sajian utama khas Warung Makan Enjang Sonten berupa minuman Teh Poci dengan Gula Batu. Hmmmm…. dingin-dingin minum teh hangat manis dari poci memang nyeruput banget alias ENJOS buanget!
 Suasana yang terbentuk dari dari desain bangunan bergaya saung semi modern ini ini memang cukup asyik buat nongkrong, terutama anak anak muda yang memang mempertimbangkan lokasi tak jauh dari sekolah sekolah mereka tentunya. Sepertinya target pasar anak sekolah sudah terbentuk di warung usaha warung makan Enjang Sonten, dan sang pemilik pak Heri dan ibu Lani semakin bersemangat melanjutkan usaha warung ini setelah belasan tahun bergelut di bidang usaha catering.
Pak Heri sendiri, ayah dari Herlan, termasuk orang yang gemar berwisata kuliner. Bahkan sempat karena hobinya mencicipi makanan enak, dirinya terkena penyakit stroke. Ajaibnya dia masih punya kesempatan sembuh setelah mencoba berobat kepada Prof Hembing dan juga dokter kepresidenan ahli syaraf.
 Pengalaman penderitaan sakitnya itu tidak membuatnya surut dan putus asa terhadap dunia kuliner, bahkan ia mendorong istri dan anaknya untuk tetap membuka usaha warung makan sederhana Enjang Sonten, yang dalam bahasa Jawa artinya Pagi Sore. Warung Makan Enjang Sonten memang direncanakan buka mulai pagi hari hari hingga sore hari. Namun semenjak pasca lebaran, keluarga pak Heri ini kekurangan bantuan tenaga kerja, karena karyawan belum juga kembali semenjak lebaran. Satu masalah klasik bila menggunakan tenaga kerja dari kampung dan masih ada hubungan saudara.
Terlepas dari itu semua, penilaian saya terhadap kualitas produk agak agak sedikit beda dari biasanya. Karena kali ini makanan yang saya mau cicipi saya bawa pulang dan nikmati bersama istri dan anak saya, kemudian saya meminta komentar mereka. Istri saya bilang bahwa gudegnya termasuk gudeg yang biasa dia jumpai saat di Jogja. Tidak seperti kebanyakan gudeg di luar Jogja, yang umumnya manisnya lebih dominan, untuk Gudeg dari Warung Enjang Sonten memang sedikit agak gurih di samping manisnya yang terasa.

Saya pun memaklumi itu, karena sebelumnya sang koki, ibu Lani memaparkan bahwa gudeg buatannya itu direbus dengan kaldu ayam dari ayam bakar yang dibuatnya sebagai lauk gudeg. Bagi sebagian orang awam Gudeg Enjos demikian nama yang diberikan diberikan oleh pak Heri sang pemilik, kepada usaha istri dan anaknya ini, sangat istimewa. Baru mencium baunya saja Gudeg Enjos dan Ayam Bakar Enjos memang luar biasa wangi dan harum. Karena itulah penamaan Enjos sengaja diberikan buat merk dagang jualan mereka, di samping Enjos sendiri bisa berarti singkatan dari nama Enjang Sonten.

Ada satu lagi lauk tambahan namun sangat istimewa, yaitu peyek khas Jogja ala Warung Makan Enjang Sonten. Jangan heran kalau Peyek buatan ibu Lani pernah dipesan secara khusus oleh Gubernur Sumatera Utara hingga 6 toples plastik ukuran besar senilai 500 ribu rupiah. Huwaduh….! Kalau makanan khas Jawa sampai begitu digemari oleh orang Sumatera Utara apalagi melayu, berarti peyek buatan ibu Lani ini memang perlu dipertimbangkan. Apalagi melihat namanya yang unik Peyek atau Rempeyek Brantak. Pasti Anda dibikin ketagihan dengan kerenyahannya, membuat lidah Anda terasa brantakan (hehehehe! Saking enaknya loh).
Ada lagi minuman istimewa yang ternyata sangat digemari oleh kalangan muda khususnya remaja favorit  remaja pelajar SMP dan SMA di wilayah Durenjaya, yakni Bir Jawa. Apakah Bir Jawa bisa jadi minuman favorit remaja di luar Bekasi di kemudian hari. Sedangkan Bir Jawa sendiri adalah adalah minuman khas  istana kraton Jogja. Minuman favorit Sultan ini ini sebenarnya adalah minuman yang diramu dari rempah-rempah khusus yang menghangatkan badan dan terasa manis serta pedas yang cukup nikmat apalagi bila diminum malam dingin. Anda tertarik? Tak usah kuatir walaupun namanya Bir Jawa, tapi minuman ini halal, karena sejatinya ia adalah jamu rempah khas Keraton Jogja.
Tertarik menikmati gudeg dan ayam bakar istimewa ala Warung Makan Enjang Sonten ditambah peyek renyah Jogjanya Rempeyek Brantak atau dengan minuman Bir Jawa dan Teh Poci Gula Batu? Kunjungi saja warungnya di jalan utama Perum Durenjaya, dan reservasi telepon di no. 

(021)9565.4868 atau di 9346.1965.
Sidik Rizal

              

Kelebihannya:
1)    Pemilik warung ini memodifikasi warungnya seperti warung yang mengapung di air untuk membuat para konsumennya senang dalam menikmati indahnya warung apung tersebut .
2)    Warung apung ini menyediakan makanan & minuman tradisional
3)    Warung apung ini menyuguhkan dengan memfasilitasikan alunan musik akustik supaya para konsumen dapat menikmati keindahan .
4)    Warung apung hadir menghidangkan kekuatan cita rasa khas aneka ragam masakan yang tersaji melalui bahan makan terpilih.
5)    Warung apung juga memberlakukan sebuah ikon kalimat sebagai penghormatan kepada pelanggan . “Garansi 100 persen uang anda kembali jika ada masakan kami yang tidak enak “.di harapkan dengan ikon ini pengunjung tak merasa bosan untuk datang kembali.
6)  minumannya dapat menyembuhkan penyakit , sehingga banyaknya konsumen yang datang untuk menikmati minuman tersebut.                                                          
Kekurangan :
warung tersebut menyajikan makanan yang begitu saja\ minuman yang begitu saja padahal kan bisa menambahkan hidangan yang lain yang jarang di temui di warung” lainnya.  
 
     Nama kelompok : Destiana eka watik sari

                                  Chairunissa
                                 Riska amanda







0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda